Bikin Ngakak Beginilah Sepakbola Waria Dari Banjir Gol Hingga Dibubarkan Polisi

Pekalongan News, Kabupaten Pekalongan - Apa jadinya bila sekumpulan waria dengan kostum feminim bertanding sepakbola melawan tim pria tulen dalam sebuah laga persahabatan untuk merayakan HUT Ke-76 RI di Lapangan Selaos, Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Senin (22/8/2021).

Yang ada, laga kedua tim yang sejatinya masih satu gender tersebut sukses mengocok perut penonton sepanjang pertandingan dengan format 2 X 30 menit.

Tim Perkumpulan Waria Karesidenan (PWK) Pekalongan yang turun dengan 15 pemain sebagai tamu melawan 11 pemain dari tim Anak Remaja Selaos (Arsela) yang merupakan tuan rumah.

Sejak peluit babak pertama dibunyikan, tim waria dengan agresif langsung menyerbu dengan straregi total football alias semua pemain maju sebagai penyerang.

Meski memiliki jumlah pemain lebih banyak, tim waria justru kerap kewalahan lantaran tim tuan rumah Arsela bermain di kandang dengan lebih efektif serta mengandalkan umpan lambung hingga sukses menceploskan bola ke gawang tim waria saat pertandingan baru berjalan di menit kelima.

Tertinggal satu gol, tim waria tidak mengubah strategi tapi justru menggabungkan total football dengan total wik wik alias meneror tim lawan yang mendekat dengan menjamah bagian sensitif maupun menarik kolor bahkan tak jarang menjatuhlan lawan lantas menindihnya ramai-ramai.

Alhasil upaya yang dilakukan tim waria membuat kalang kabut pemain tim Arsela karena tidak menduga akan mendapatkan serangan jahil dan strategi tim waria pun membuahkan hasil  dengan membalikan kedudukan menjadi unggul 2-1 meski akhirnya harus mengakui keunggulan lawan yang sukses menambah jumlah gol sebelum turun minum dengan skor 3-2 untuk keunggulan tim Arsela.

Bertekad untuk menang, tim waria kembali menebar teror di babak kedua, hasilnya langsung dirasakan dengan sukses menyamakan skor menjadi 3-3. Kedudukan imbang tak berlangsung lama, tim Arsela mampu kembali unggul memanfaatkan pergantian kiper di kubu tim waria yang kerap blunder dalam mengantisipasi serangan dari jarak jauh, skor menjadi 4-3 untuk keunggulan tim Arsela.

Sayangnya tim waria harus menahan kecewa lantaran niat menambah gol untuk menyamakan kedudukan harus terhenti di menit ke-10 karena pertandingan dibubarkan oleh polisi yang menganggap pertandingan tersebut mengundang kerumunan serta tidak dilengkapi izin.

Novita Gempa Bumi kapten dari tim sepakbola waria mengatakan, strategi yang diperagakan timnya sebenarnya sudah bagus dan mampu menghasilkan gol, namun kemenangan tidaklah penting karena ini laga persahabatan tanpa aturan yang sebenarnya.

"Jadi ini hanya untuk menghibur penonton dalam rangka merayakan HUT RI Ke-76 RI," ucapnya.

Ia menjelaskan, strategi yang digunakan adalah semua pemain menjadi penyerang yang harus maju mengurung lawan.

" Tim berbagi tugas, yang tidak sedang melakukan dribel harus mengacaukan lawan, bila perlu peluk atau ditindih agar kewalahan menghadapi kita-kita," terangnya.

Saat disinggung soal stamina yang kuat bertanding dalam laga yang cukup menguras tenaga tersebut, Novita Gempa Bumi tak langsung menjawab namun tertawa terbahak-bahak mengeluarkan suara asli prianya.

"Waria itu punya tiga tenaga lho, satu tenaga laki-laki, tenaga perempuan dan ketiga tenaga kebancian," celetuknya sambil tertawa.

Novita juga mengaku bahagia bisa ikut memeriahkan HUT Ke-76 RI bersama komunitasnya dan penonton yang hadir di pertandingan.

"Meski kita termasuk kaum minoritas, ternyata masih dibutuhkan ditengah-tengah masyarakat dan ini saya sangat senang sekali," ungkapnya.

Sementara itu Iman Kurniawan (23) salah satu pemain dari tim Arsela juga merasa senang bisa bermain sepakbola dengan waria. Meski kebanyakan jahil tapi kan niatnya untuk memghibur dan lucu.

"Ternyata mengagetkan mereka tak kalah dengan kita saat bermain bola apalagi selama pertandingan sangat ampun jahil sekali," katanya.

Menurut Ketua Panitia, Muhammad Abdul Ghoni, pertandingan persahabatan antara tim PWK Pekalongan melawan tim Arsela Kedungwuni merupakan laga dalam rangka merayakan HUT Ke-76 RI.

"Inilah wujud upaya kami merangkul para waria. Selain kegiatan ini, kami juga ada pendampingan kesehatan dan pembekalan keterampilan untuk mereka," tuturnya.

إرسال تعليق

أحدث أقدم