Pekalongannews, Kota Pekalongan - Aksi solidaritas yang dilakukan oleh Ikatan Kawan Lama (Ikala) patut diacungi jempol, pasalnya hanya dalam tempo tiga hari komunitas berbasis sosial di Kota Pekalongan ini mampu mengumpulkan donasi sebanyak Rp 25 juta hanya dari anggotanya saja.
Menurut Wakil Ketua Umum Ikala, Mac Nur, hasil donasi yang sudah terkumpul digunakan untuk membantu salah seorang anggotanya yang sedang terkena musibah saat banjir besar merendam Kota Pekalongan, sejak sepekan lalu.
"Hari ini kami bergotong-royong membantu rehab rumah anggota Ikala yang ambruk saat banjir kemarin," kata Mac Nur, Sabtu (13/2/21).
Dikatakan Mac Nur, aksi spontan Ikala menggalang donasi bagi anggotanya yang terkena musibah merupakan bentuk solidaritas dan rasa prihatin sebab, selain sebagai anggota Ikala, yang bersangkutan juga relawan yang terjun langsung membantu warga saat banjir berlangsung.
"Makanya begitu kami dapatkan info musibah tersebut, langsung seluruh anggota Ikala berkumpul untuk patungan dan bergotong- royong merehab kembali atap rumah yang ambruk agar kembali seperti semula," terang Mac Nur.
Mac Nur, menjelaskan, uang sebesar Rp 25 juta tersebut rencananya akan digunakan untuk biaya penggantian rangka kayu yang telah lapuk dengan rangka baja.
Selain itu, lanjut dia, lantai rumah juga akan ditinggikan 70 cm untuk mengantisipasi banjir susulan, karena di banjir sebelumnya lantai rumah terendam seluruhnya.
"Jadi rincianya, Rp 20 juta digunakan untuk biaya penggantian atap dari rangka baja, dan sisanya untuk menguruk lantai agar jauh lebih tinggi dari sebelumnya termasuk biaya instalasi listrik yang baru," jelas Mac Nur.
Sementara itu, Himawan Rudiantono (50), warga Rt 05 Rw 20 Perum Bumi Rejo Damai (BRD), Kota Pekalongan, yang juga anggota Ikala
mengaku sangat bersyukur sekaligus terharu atas aksi solidaritas dari rekan-rekanya di Ikala.
Himawan menyebut, berkat bantuan dari hasil donasi yang digalang oleh Ikala, rumahnya bisa langsung diperbaiki tanpa harus menunggu lama.
"Saya atas nama pribadi dan keluarga sangat berterima kasih kepada keluarga besar Ikala yang cepat tanggap membantu tidak hanya biaya namun juga tenaga, sekali lagi kami sampaikan terima kasih," ucapnya.
Himawan, mengungkapkan, awal mula terjadinya musibah yang terjadi secara mendadak tersebut, ketika dirinya usai sholat subuh mendengar bunyi berderit dari arah atas dan seperti ada serpihan yang jatuh, sejurus kemudian plafon terlihat melengkung disusul atap secara keseluruhan ambruk.
"Beruntung pada saat kejadian berlangsung, satu kaki saya sudah melangkah keluar pintu arah dapur, sehingga alhamdulillah selamat tanpa terluka," ujarnya.
Himawan, menuturkan, paska kejadian musibah dirinya tidak langsung memberitahukan hal tersebut ke tetangga satu komplek maupun ke orang lain di karenakan kondisi masih terlalu pagi.
Himawan, juga menambahkan, pada saat kejadian kebetulan dirinya tinggal sendiri di rumah, karena istri dan anak-anaknya masih mengungsi lantaran banjir masih merendam.
"Usai menyelamatkan barang-barang berharga, baru saya hubungi rekan-rekan di Ikala melalu grup WA, alhamdulillah langsung direspon cepat," tuturnya.