Bupati Batang melakukan tanam bibit cabai keriting Perdana didampingi oleh dinas instansi terkait bertempat di aula Gapoktan desa Candigugur Kecamatan Bawang Kabupaten Batang, |
Kabupaten Batang
Bawang dikenal dengan salah satu kecamatan penghasil sayuran terbesar di Kabupaten Batang, berbagai jenis sayuran mampu tumbuh subur di daerah Bawang. Dengan ketinggian 700 - 1000 mdpl Bawang memiliki udara khas pegunungan yang sejuk dan sangat cocok untuk bertani sayulr.
Selain komoditi kubis, bawang merah, bawang putih, sawi dan daun bawang. Kecamatan Bawang juga memiliki produk unggulan yaitu cabai keriting yang pemasarannya telah mencukupi kebutuhan nasional, bahkan sudah mencapai Negara tetangga yakni Singapura.
Kelompok Petani Holtikultura yang tergabung dalam " Komunitas cabe dan bawang " menggelar tasyakuran wujud syukur hasil panen tahun 2017 dan sarasehan bersama Bupati Batang Wihaji. Dalam acara tersebut Wihaji juga melakukan tanam bibit cabai keriting Perdana didampingi oleh dinas instansi terkait bertempat di aula Gapoktan desa Candigugur Kecamatan Bawang Kabupaten Batang, Kamis (11/1/18).
Dalam sambutannya Wihaji menuturkan, lahan pertanian yang ada di Kabupaten Batang tidaklah terlalu luas, perlahan mulai beralih fungsi menjadi lahan perkebunan dan tempat untuk usaha. Hal ini disebabkan oleh kurang minatnya generasi muda kita yang mau berkecimpung dalam dunia pertanian.
Wihaji mengajak para petani tidak hanya menanam padi di setiap tahunnya, tetapi juga menanam tanaman Holtikultura. Sebab dengan langkah disersifikasi pertanian (Penganeragaman jenis tanaman pertanian) diharapkan pendapatan para petani dapat meningkat.
“Mari kita kembangkan tanaman Holtikultura seperti cabai dan bawang di daerah kita, sebab prospek kedepan sangat bagus dan biaya yang dikeluarkanpun termasuk terjangkau,“ kata wihaji.
Yang menjadi pekerjaan rumah (PR) kita bersama adalah bagaimana generasi kedepan mau terjun di bidang pertanian untuk meneruskannya. Pemerintah Daerah telah mengambil beberapa langkah, salah satunya dengan mengadakan pelatihan untuk pemuda yang tergerak di bidang pertanian. Selain itu, Kami juga telah bekerja sama dengan Universitas Diponegoro untuk membangun Fakultas Pertanian dan Peternakan yang terletak di Desa Tumbrep Kecamatan Bandar semoga proses regulasinya segera terselesaikan.
“ Pastinya kita Pemerintah Daerah akan selalu mendukung para petani Holtikultura untuk terus berinovasi dan berkreativitas dibidang pertanian, " jelasnya.
Sementara itu ketua kelompok Petani holtikultura Nurkholis mengatakan, luasan lahan yang sudah disiapkan untuk penanaman cabai keriting sendiri seluas 100 hektar dan dikelola oleh 50 kelompok tani yang tersebar luas di Wilayah Kabupaten Batang. Rencana kedepan akan dikembangkan lagi hingga 500 hektar dengan ditanami berbagai jenis sayuran salah satunya bawang merah.
"Diperkirakan lahan 100 hektar cabai keriting mampu menghasilkan 600 - 800 ton perpanen antara 3 bulan, dengan perhitungan satu pohon menghasilkan 1 kg," ungkap Nurkholis.
diakuinya bahwa kelompok Kami juga telah menjalin kerjasama dengan banyak perusahaan untuk sistem pemasarannya, untuk pasar modern kita telah bekerja sama dengan Transmart Jakarta dan Kalimantan menjadi pasar utama cabai keriting selain pasar daerah, hal ini dimaksudkan untuk ikut menjaga stabilitas harga cabai keriting.
"Komunitas kami juga telah melek teknologi, salah satunya pemanfaatan aplikasi Rego Pantes untuk sistem pemasaran secara online, dan Batang menempati posisi pertama untuk pemanfaatan aplikasi ini diatas Magelang dan Wonosobo," tukasnya.