Jenis cabai rawit setan yang digemari masyarakat harganya melambung tinggi di berbagai Pasar Tradisional Kota Pekalongan |
Harga cabai di pasaran yang melonjak tinggi tak terkendali menyebabkan masyarakat menyerbu cabai busuk sebagai alternatif untuk dikonsumsi.
Salah seorang pedagang di Pasar Grogolan, Desi, yang biasa jadi narasumber mengatakan, bahwa sebagian masyarakat beralih mengkonsumsi cabai busuk.
"Cabai busuk banyak yang cari dan laku dijual," ungkap Desi, Selasa (10/1/17) lalu.
Desi mengungkapkan, cabai busuk dari berbagai jenis laku dijual seharga Rp 15 ribu perkilo. Semuanya laris manis dibeli masyarakat.
Pedagang lainnya, Sopiah mengaku juga menjual cabai busuk atau "BS' karena harganya masih dijangkau pembeli. Sopiah juga mengaku, saat ini dirinya tidak berani membeli cabai dari pemasok seperti biasanya.
Selain harganya telampau tinggi, kata Sopiah, modalnya juga tidak mencukupi kalau harus menyetok. Dirinya hanya mengambil bila ada pesanan.
"Saya memilih tidak jualan cabai dulu, sebab saat ini harga cabai tak terjangkau oleh pedagang kecil seperti saya," akunya.
Nurdiyah (43 th) warga Batang yang tiap hari belanja di Pasar Grogolan karena lebih dekat mengatakan, dalam memasak untuk keluarga selalu menyertakan cabai, jadi terasa berat kalau harus membeli cabai dengan harga yang tinggi.
"Saya sesekali membeli cabai busuk. Tapi saya pilih kondisinya yang masih layak dikonsumsi," ucapnya.
Kalau ada uang belanja lebih, kata dia, saya tetap beli cabai segar namun dengan jumlah sedikit meski mahal, tapi dengan resiko mengurangi jumlah belanjaan lainya.
"Yah pinter-pinter menyiasati saja, kan dengan uang belanja yang masih tetap, bagaimana caranya untuk bisa memenuhi kebutuhan," terangnya.
Dari penelusuran ke berbagai pedagang di sejumlah pasar seperti Pasar Grogolan, Pasar Banjar Sari dan Pasar Podosugih, harga cabai jenis rawit setan mencapai Rp 100 ribuan. Untuk cabai jenis lain masih dibawah harga tersebut.
Tags:
kota pekalongan