Akibat Nekat Terobos Palang Pintu Perlintasan, Pemotor Tewas Tersambar KA

Pekalongan news
Perlintasan KA jalan KH Mansyur memakan korban tewas warga Kampung Salamanis , Kelurahan Panjanag Baru, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan
Kota Pekalongan
Akibat nekat menerobos palang pintu perlintasan kereta api di jalan KH Mansyur, Bendan, Kota Pekalongan, Selasa (1/11/16) Much Durani (59 th) tewas tersambar kereta api, tubuh kakek warga Kampung Salamanis tersebut sempat terlempar beberapa meter dari lokasi.

Petugas jaga di perlintasan, Rohmad Gunawan menuturkan, saat itu ada dua kereta yang melintas. Satu dari arah barat Kereta Kamandaka 232 dan satunya lagi kereta barang dengan nomor KA KP 212515 dari arah timur sekitar pukul 08.00 WIB.
"Saat pintu sudah tertutup, kereta pertama dari arah barat lewat disusul kereta barang dari timur kemudian melintas Namun korban yang menggunakan sepeda motor bebek nekat menerobos. Padahal sudah saya teriaki tapi tidak dengar. Akhirnya korban tersambar rangkaian kereta gerbong bagian belakang,"terang Rohmad.
Rohmad mengatakan, korban dari arah selatan mengendarai motor jenis bebek bernomor Polisi G-6133-WA hendak menuju ke arah utara dan berhenti di pintu selatan namun posisinya berada di timur portal pemisah jalan. Saat kereta kedua belum tuntas lewat, korban keburu melintas.

Edi Mustofa (42 th) warga Surakarta yang sempat menonoton proses evakuasi korban mengatakan, kondisi korban sangat mengenaskan. Kedua kaki putus dan muka berlumuran darah.
"Saya tadi tahunya korban terseret hingga 10 meter. Mungkin dia tidak tahu kereta kedua akan lewat. Biasanya setelah kereta lewat bisa langsung melintas, namun karena ada dua jalur kereta, korbang mungkin lalai atau tidak tahu kereta kedua juga akan lewat," kata Edi
Petugas Polisi dari Satlantas Polres Pekalongan Kota yang mengetahui kejadian tersebut langsung mengamankan lokasi. Karena masih bernafas Korban langsung dievakuasi ke UGD RSUD Bendan. Namun karena lukanya terlampau parah akhirnya korban meninggal beberapa saat kemudian.

Sejumlah saksi dimintai keterangan Polisi saat melakukan olah TKP. Sedangkan jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

Sementara itu salah satu anak korban bernama Rohmawati (36 th) menyampaikan dirinya mengetahui kejadian yang menimpa bapaknya dari saudara yang ada di Batang. Namun karena belum yakin akhirnya mengecek.

Setelah memastikan kebenaran informasi tersebut Rohmawati mengungkapkan, ayahnya keluar rumah untuk mengantar cucunya ke sekolah sekalian membayar angsuran motor. 
"Namun saat diingatkan untuk membayar lewat minimarket di dekat rumah tidak mau. Maunya langsung ke kantornya. Alasannya sudah terlambat 2 hari," ungkapnya.

إرسال تعليق

أحدث أقدم