Angkat Batik Tegalan, Pemkot Bangun Kampung Batik, Berikut Informasinya

Pekalongan News
Dialog interaktif Walikota Tegal dengan warga mengangkat batik tegalan menjadi salah satu produk unggulan
Kota Tegal
Batik Tegalan telah menjadi identitas kelokalan bagi masyarakat Tegal dan sekitarnya. Selain telah ditetapkan sebagai seragam wajib bagi PNS di lingkungan Pemerintah Kota Tegal, batik tegalan juga tengah dikembangkan bersama dengan pembangunan kampung batik di Kelurahan bandung, Kecamatan Tegal Selatan dengan berbagai fasilitas yang terintegrasi seperti ruang produksi pembuatan batik, unit pengolahan limbah batik, ruang pamer, kantor dan fasilitas lainnya. Walikota Tegal Siti Masitha Soeparno mengatakan hal tersebut saat dialong interaktif dengan warga melalui siaran radio pemerintah setempat.
"Fasilitas bagi pengrajin batik tegalan akan diberikan pemerintah melalui banyak kegiatan seperti, pelatihan manajemen, pemasaran, pengemasan, diikut sertakan ke pameran dan expo di tingkat daerah maupun nasional termasuk melakukan studi banding ke daerah lain," terang Walikota, Rabu (26/10/16).
Khusus untuk pameran produk unggulan nusantara pada awal Desember nanti, kata Siti Masitha, Pemkot Tegal akan mengikutsertakan pengrajin batik tegalan ke Nusa Tenggara Timur.

Secara tegas, pihaknya mendukung kelestarian batik tegalan yang memiliki ciri khas tersendiri dan berbeda dengan daerah lainnya.
"Motif batik tegalan telah menjadi kebanggaan dan identitas tersendiri bagi masyarakat Tegal," ucapnya.
Sementara itu Plt Kepala Perindustrian dan Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) Kota Tegal Suripto menginformasikan, salah satu upaya mengangkat batik tegalan menjadi produk unggulan dengan melakukan pemasaran via online di website batiktegalan.tegalkota.go.id yang sudah disediakan oleh pemkot.
"Website tersebut akan memudahkan masyarakat di luar Kota Tegal untuk melakukan pemesanan tanpa harus datang langsung ke lokasi," jelasnya.
Selain itu, tambah Suripto, kedepan pihaknya akan sering-sering melakukan kunjungan atau studi banding ke kampung batik lain seperti kampung batik Laweyan dan beberapa kampung batik di Jogjakarta sebagai pembekalan bagi pengrajin untuk meningkatkan kreativitasnya.
"Tentu saja harapannya, batik tegalan bisa lebih dikenal dan masyarakat Indonesia akan lebih bangga mengenakan batik motif tegalan," tuturnya.
Kepala Kelurahan Bandung, Pita Romaliah mengatakan, di wilayahnya terdapat sekitar 50 pengrajin, namun yang aktif berproduksi sampai saat ini tinggal 32 pengrajin. Selain di kelurahan Bandung, pengrajin batik juga ada di Kelurahan Kalinyamat Wetan, hanya saja produksi yang dilakukan masih berkelompok.

Disebutkan Pita, ciri khas yang terdapat dalam batik tegalan adalah penggunaan corak warna yang tegas dan berani, dengan motif atau model yang klasik dan moderen klasik.
"Selama ini motif yang sudah dikenal seperti beras mawur, cempaka putih, ugel cantel, gribigan, dapur ngebul dan manuk tingkring," jelas Pita.
Adapun harga batik tegalan yang ditawarkan, lanjut Pita, berkisar antara Rp 150 ribu sampai Rp 500 ribu perpotong.
"Untuk model modern klasik harganya Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu, sedangkan untuk yang model klasik lebih mahal berkisar Rp 500 ribuan," ungkap Pita.

إرسال تعليق

أحدث أقدم