BATANG
- Tim Polres Batang berhasil meraih Juara I dalam Lomba Senam Kesegaran
Jasmani (SKJ) 88 yang diadakan di Pendopo Kabupaten Batang, Jawa
Tengah, pada Kamis (9/3/2023). Tim tersebut tampil menawan dengan
mengenakan seragam kaos berwarna kuning dan ikat kepala 'Udeng' khas
Bali. Sejumlah personel Polres Batang, yang didominasi oleh para Polwan
cantik, berhasil mengalahkan puluhan peserta dari Tim BNN, Tim Kodim,
BUMD, dan lainnya.
Tim Polres Batang terlihat kompak sejak
memasuki area lomba. Dengan yel-yel khas Presisi, para anggota Polri ini
terlihat luwes dan kompak dalam setiap memperagakan gerakan senam SKJ.
Tim gabungan Disnakertrans dan Dislutkanak berhasil meraih posisi juara
kedua dalam lomba senam SKJ 88 tersebut, yang kemudian disusul juara
ketiga dari Tim Unsur BUMD.
"Pemenang harus diucapkan selamat,
dan bagi tim yang kalah jangan bersedih. Karena acara ini bukan mencari
siapa yang kalah dan siapa yang menang, melainkan lebih untuk
memeriahkan ulang tahun Kabupaten dan mengembalikan kembali budaya
olahraga 80-an yang sempat jaya pada zamannya," ujar Pj Bupati Batang,
Lani Dwi Rejeki.
Lani mengungkapkan bahwa kegiatan lomba senam
SKJ 88 diadakan untuk mengingat kembali memori jaman dahulu yang sudah
sering dilakukan serta menjaga silaturahmi segenap stakeholder di
Kabupaten Batang. Ide untuk menggelar lomba senam SKJ ini tercetus dari
Instruksi Panglima TNI yang kemudian disampaikan ke jajaran TNI termasuk
di Kodim Batang.
"Pak Dandim mengajak kita bersama-sama untuk
mensosialisasikan senam SKJ kepada keluarga besar Pemkab Batang yang
rencananya akan dilakukan setiap Jumat pada bulan minggu terakhir,"
katanya.
Tujuan dari senam SKJ 88 adalah sebagai sarana
komunikasi dalam bentuk olahraga senam aerobik, menjaga kebugaran dan
meningkatkan suasana hati serta imunitas tubuh. SKJ 88 juga menjadi
salah satu senam wajib di lingkungan Pemkab Batang.
"Lakukan
dengan baik dan benar maka akan membuat tubuh menjadi lebih sehat dan
bugar serta membuat jiwa tenteram dan indah," tambah Lani.
Pemerintah
dengan giat mengkampanyekan slogan "mengolahragakan masyarakat dan
memasyarakatkan olahraga" pada era tahun 80-an. Sebagai implementasi
dari keseriusan untuk membangkitkan semangat berolahraga di seluruh
tanah, maka diadakan Hari Olahraga Nasional pada 9 September 1983.
Adapun
penetapan tanggal 9 September diambil dari tanggal yang sama dengan
penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Solo pada tahun
1948. Sejak ada Kementerian Pemuda dan Olahraga pada tahun 1983,
kegiatan olahraga di Indonesia semakin marak.
Tags:
Kepolisian