Kota Pekalongan - Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof Adri Patton mengatakan, kinerja pemerintah daerah dapat dilihat dari realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
APBN menurut Patton, sangatlah berkontribusi terhadap pembangunan sekaligus pengembangan wilayah di Indonesia, khususnya daerah pemekaran maupun desa di perbatasan serta kawasan terpencil lainya.
"Pemekaran wilayah membantu dalam pemerataan pembangunan daerah seperti yang terjadi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara," terang Patton saat mengisi mata kuliah online Akuntansi Sektor Publik (ASP) yang diikuti oleh mahasiswa program studi D3 Akuntansi Kampus PSDKU Undip Pekalongan, Kamis (27/5/2021).
Dikatakanya, pembangunan sarana dan prasarana di perbatasan menjadi wajib hukumnya bagi negara, mengingat masyarakat di wilayah tersebut masih belum tersentuh oleh fasilitas publik yang disediakan oleh pemerintah.
"Kewajiban ini menjadi tanggungjawab pemerintah daerah maupun pemerintah pusat," terangnya.
Hal yang hampir sama juga disampaikan dosen tamu lainya yakni Dr H Musthofa, Anggota Komisi XI DPR RI yang juga pengampu mata kuliah ASP.
Menurut Musthofa, dalam mengelola maupun menggunakan anggaran untuk melaksanakan pembangunan, pemerintah daerah harus mempertimbangkan azas kehati-hatian dan kepatuhan kepada regulasi.
"Itu juga yang pernah saya alami saat menjabat sebagai Bupati Kudus di masa lalu, yakni hati-hati dan patuh pada regulasi," ungkapnya.
Sekarang sebagai anggota Komisi XI DPR RI, lanjut Musthofa, dirinya diberi tugas untuk mengkaji ulang rancangan APBN.
"Usulan APBN yang diajukan oleh pemerintah kita review sebelum disahkan. Untuk itu penting usulan APBN itu harus didasari indikator-indikator yang relevan agar ada kesesuaian dengan visi misi yang diusung," bebernya.
Soal kinerja pemerintah, dirinya sependapat dengan apa yang disampaikan Rektor Universitas Borneo, Adri Patton bahwa salah satu indikator yang diikur adalah realisasi anggaran yang disesuaikan dengan visi misinya.
" Jadi saya berpesan kepada adik-adik mahasiswa D3 Akuntansi Universitas Diponegoro PSDKU Pekalongan, agar memahami Akuntansi Sektor Publik tidak dari sisi akuntansi saja, namun secara menyeluruh dari beberapa aspek," katanya.