Pekalongan - Curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir ini menyebabkan musibah banjir belum juga reda bahkan di sebagian wilayah Kabupaten pekalongan menyebabkan lonjakan jumlah pengungsi pada hari Rabu dan kamis malam(17-18/2) yang mencapai dua ribu orang.
Adapun wilayah yang terdampak banjir antara lain, Kecamatan Wiradesa di Kelurahan Bener, Kecamatan Wonokerto meliputi, Desa Pesanggrahan, Desa Wonokerto kulon,Desa Bebel, Desa Tretebang, Desa Api – Api, Desa Pecakaran, Desa Rowoyoso, Desa Semut dengan pengungsi mencapai 2.715 orang.
Kesigapan Kodim 0710/Pekalongan dalam mengantisipasi bencana alam banjir terus dilakukan dengan memberikan bantuan kepada masyarakat berupa evakuasi maupun pemberian logistic melalui dapur umum serta langsung ke dapur umum mandiri yang didirikan warga.
Seperti halnya yang dilakukan oleh anggota Kodim 0710/Pekalongan, dengan adanya banjir yang terjadi membuat sejumlah wilayah khususnya di Kecamatan Wiradesa dan Wonokerto semakin tinggi debit air yang masuk ke pemukiman sehingga warga harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Dijelaskan Danramil 10/Wiradesa Kapten CPM Abdul Khamim, hujan yang mengguyur cukup deras pada rabu (17/2)dini hari membuat banjir semakin tinggi disejumlah wilayahnya, sehingga banyak warga yang harus di evakuasi ke pengungsian.
“Kemarin hujan sudah agak surut, akan tetapi pada rabu dini hari hujan selama 2 jam dengan intensitas tinggi membuat sejumlah wilayah di kecamatan wonokerto dan wiradesa kini terendam air, dan kami harus evakuasi warga ke pengungsian”,jelas Danramil.
Ditambahkan Danramil, upaya untuk membantu masyarakat terdampak banjir akan terus dilakukan dengan mengoptimalkan segala kemampuan yang ada tentunya bersinergi dengan instansi terkait dan relawan.
“Dapur umum kita maksimalkan untuk membantu warga yang berada di pengungsian, selain itu bersama-sama dengan BPBD, Pemda, Rescue dan relawan kita akan focus dalam membantu dalam segala kesulitan masyarakat dalam menghadapi bencana alam banjir ini”,pungkasnya. (rus)