Zumrotun seorang guru sekolah dasar di Desa Sodong Kabupaten Batang, sukses memproduksi daun teh pucuk menjadi teh siap saji atau seduh dengan harga jual tinggi |
Kabupaten Batang - Selain kopi dan cengkeh desa Sodong Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang Juga menjadi sentra tanaman teh, selama ini para petani menjualnya hanya dengan bentuk petik daun untuk disalurkan ke pengepul.
Prihatin hanya dihargai Rp 1500 per kg akhirnya seorang guru bernama Zumrotun mengajak warga untuk mengolah daun teh pucuk menjadi produk teh dengan kualitas premium, dari berbagai percobaan akhirnya mereka dapat menjual teh dengan harga tinggi yakni Rp 85000 per kg.
Menurut Zumrotun untuk mengolah daun pucuk menjadi teh siap seduh hanya membutuhkan ketelatenan karena harus melalui tahapan pemprosesan yang cukup beragam daun teh yang sudah dipetik harus diperlakukan dengan benar mulai dari diangin-anginkan hingga proses pengeringan melalui api kayu yang cukup.
Pemilihan daun teh juga penting karena menentukan kualitas hasil akhir. Selain dipasarkan secara offline atau luring produk teh juga dipasarkan secara online atau daring untuk pemesanan teh biasanya dipasarkan di seputar Batang dan Pekalongan dan untuk pasar online sudah merambah di kota kota besar seperti Jakarta.
“ Saya Olah dengan tradisional sekali dengan gerabah tanah tanpa pewarna tanpa apapun saya olah ternyata Alhamdulillah hasilnya lumayan enak karena teman-teman atau tamu kalau saya suguhin itu bilang wah enak sekali akhirnya mereka meminta-minta, dari situlah akhirnya saya punya pikiran bagaimana ada ibu-ibu ada di masyarakat sini itu nantinya bisa mengolah teh seperti saya, akhirnya saya latih mereka satu-persatu dan ternyata Alhamdulillah berhasil dan terciptalah teh yang bernama teh juhar ini,” terang Zumrotun.
Upaya menaikan nilai tambah dari bahan mentah menjadi produk jadi sejalan dengan program pemerintah daerah yang mendorong IKM dan UMKM agar tetap bertahan dan melakukan terobosan dan inovasi.
Dalam satu minggu produk teh yang dipasarkan terus meningkat hingga 250 kemasan tiap minggunya dengan adanya pendampingan dan berbagai bantuan mulai dari modal pelatihan pembuatan produk hingga pemasaran diharapkan tahun depan angka pertumbuhan UMKM dapat meningkat, produk teh ini diharapkan menjadi oleh- oleh khas daerah setempat
Prihatin hanya dihargai Rp 1500 per kg akhirnya seorang guru bernama Zumrotun mengajak warga untuk mengolah daun teh pucuk menjadi produk teh dengan kualitas premium, dari berbagai percobaan akhirnya mereka dapat menjual teh dengan harga tinggi yakni Rp 85000 per kg.
Menurut Zumrotun untuk mengolah daun pucuk menjadi teh siap seduh hanya membutuhkan ketelatenan karena harus melalui tahapan pemprosesan yang cukup beragam daun teh yang sudah dipetik harus diperlakukan dengan benar mulai dari diangin-anginkan hingga proses pengeringan melalui api kayu yang cukup.
Pemilihan daun teh juga penting karena menentukan kualitas hasil akhir. Selain dipasarkan secara offline atau luring produk teh juga dipasarkan secara online atau daring untuk pemesanan teh biasanya dipasarkan di seputar Batang dan Pekalongan dan untuk pasar online sudah merambah di kota kota besar seperti Jakarta.
“ Saya Olah dengan tradisional sekali dengan gerabah tanah tanpa pewarna tanpa apapun saya olah ternyata Alhamdulillah hasilnya lumayan enak karena teman-teman atau tamu kalau saya suguhin itu bilang wah enak sekali akhirnya mereka meminta-minta, dari situlah akhirnya saya punya pikiran bagaimana ada ibu-ibu ada di masyarakat sini itu nantinya bisa mengolah teh seperti saya, akhirnya saya latih mereka satu-persatu dan ternyata Alhamdulillah berhasil dan terciptalah teh yang bernama teh juhar ini,” terang Zumrotun.
Upaya menaikan nilai tambah dari bahan mentah menjadi produk jadi sejalan dengan program pemerintah daerah yang mendorong IKM dan UMKM agar tetap bertahan dan melakukan terobosan dan inovasi.
Dalam satu minggu produk teh yang dipasarkan terus meningkat hingga 250 kemasan tiap minggunya dengan adanya pendampingan dan berbagai bantuan mulai dari modal pelatihan pembuatan produk hingga pemasaran diharapkan tahun depan angka pertumbuhan UMKM dapat meningkat, produk teh ini diharapkan menjadi oleh- oleh khas daerah setempat