Kabupaten Batang - Bupati Batang Wihaji mengecek lokasi Bendung Glasing desa Siberuk Kecamatan Tulis Kab. Batang yang jebol akibat tidak mampu menahan banjir, Kamis (30/01/2020).
Pengecekan lokasi Bendung Glasing yang jebol tersebut dihadiri Bupati Batang Wihaji, Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Batang, Akhmad Handy Hakim, ,Kabag Humas Setda Kab. Batang, Triyossy Juniarto, Camat Tulis, Wawan Nurdiansyah, Komandan Koramil/01 Tulis, Kapten Inf. Supirno dan perwakilan Polsek Tulis Polres Batang,Kabid Pengairan Dinas PUPR Kab. Batang, Farida Ariyani,Kepala Desa Kaliboyo, Jrakahpayung, Simbang Desa, Siberuk dan Kepala Desa Beji dan Ketua Gapoktan Kaliboyo Asrori.
Dikatakan, Jebolnya Bendung Glasing dikarenakan hujan deras yang terjadi selama dua hari berturut-turut . Akibat jebolnya bendung Glasing tersebut sekitar 146 hektar sawah yang sebelumnya mengandalkan aliran air dari bendung Glasing terancam tidak dapat dialiri, sehingga dapat merugikan petani.
“ Kerusakan Bendung Glasing dapat dikategorikan rusak berat, oleh karena itu secepatnya Dinas PU PR diminta Bupati untuk segera melakukan perbaikan bendung tersebut agar sawah petani segera mendapatkan aliran air kembali,” kata Wihaji.
Bupati juga berharap kepada warga dan petani terdampak untuk ikut membantu kerja bhakti, hal ini agar kemanfaatan bendung bisa berfungsi seperti semula.
Sementara Kabid Pengairan Dinas PUPR Kab. Batang, Farida Ariyani mengatakan Bendung Glasing Desa Siberuk yang amblas berfungsi mengairi area sawah Desa Kaliboyo, Desa Simbangdesa dan Desa Kaliboyo.
Bendung Glasing memang satu jaringan tapi ada saluran untuk tiga lokasi yakni saluran irogasi sekundernya Cempoko dan Susukan untuk irigasi primer Glasing.
“Amblasnya bendung Glasing tersebut selain dikarenakan debit air yang tinggi juga adanya faktor lain yaitu rusaknya sungai yang diduga akibat ekploitasi pertambangan galian C di dekat bendung yang jaraknya hanya sekitar 20 meter dari lokasi bendungan,” jelasnya.
Senada Ketua Gapoktan Tambakboyo, Asrori mengatakan akibat jebolnya bendung Glasing tersebut sekitar 115 Ha sawah milik petani Desa Kaliboyo, Simbang Desa dan Dukuh Ambarawa tidak dapat teraliri air, padahal tanaman padi rata-rata telah berumur 40 hari.
“Jika kondisi jebolnya bendungan tersebut tidak segera diatasi, dikhawatirkan petani akan mengalami kerugian karena padi puso yang berakibat gagal panen,” tandasnya.
Tags:
batang