Bupati Batang Bersama Muspika Tersono Melakukan Panen Raya Padi Membramo

Bupati Batang Bersama Muspika Tersono Melakukan Panen Raya Padi Membramo
Batang - Bupati Batang Wihaji bersama Kepala Dinas Pertanian Batang Megayani Tamrin dan Muspika Kecamatan Tersono melakukan panen raya padi jenis Membramo, Kamis ( 26/12/2019) di Desa Harjowinangun Barat. 

"Panen raya padi ini sekaligus untuk mengetahui perbedaan hasil panenya antara yang yang diperlakukan dengan tritment fungisida, yang hasilnya perbandinganya 1 hektar selisih hasil mencapai Rp 4,5 juta rupiah perpanen,"kata Wihaji 

Bagi petani, sekarang tidak kepingin yang rumit dalam bercocok tanam, terpenting efektif, efisien dan panenya banyak. 

"Kalau bisa obatnya sedikit, suketnya tidak banyak, modalnya sedikit panennya banyak, dan teknologi pertanian mampu tidak menjawab semua itu", pintanya. 

Wihaji juga memiinta kepada Dinas Pertanian agar meoderenisasi pertananian atau teknologinya harus bisa dipakai petani. Karena petani lebih pengalaman dalam bercocok tanam. 

"Jangan sampai bantuan teknologi pertanian tapi petaninya tidak mau, karena biayanya terlalu mahal," jelasnya 

Karena keterbatasan anggaran, Pemkab Batang baru bisa membantu traktor, Mesin Combine. Pemerintah juga berupaya meningkatkan kesejahteraan petani, agar terus berinovasi dengan memberikan pendampingan kepada para kelompok tani. 

Kepala Dinas Pertanian Kabupatrn Batang MegayaninTamrin menjelaskan, Rata - rata panen di wilayah Kecamatan Tersono dalam 1 hektar mampu panen sebanyak 6 ton padi dengan luasanencapai 1742 hektar, kalau - rata - rata di Kabupaten Batang 1 hektar berhasil 5 ton padi. 

"Sepanjang tahun di Kabupaten Batang mampu surplus padi sekitar 180 ribu ton padi dari lahan persawahan mencapai 22.480 hektar, lahan bakunua sekitar 17 ribu hektar" jelasnya 

Dijelaskan pula walaupun alih fungsi lahan di Batang cukup banyak, namun tidak begitu pengaruh yang signifikan, dengan adanya teknologi yang dulu setahun tanam dua kali sekarang bisa mencapai 2,5 kali. 

"Alih fingsi lahan yang mengalihkan rakyat sendiri ada tapi kalau diaturan RTRW tidak ada, sehingga tidak ada pengaruh," jelasnya. 

Dalam dialognya hampir petani yang Kecamatan Tersono yang hadir dalam temu petani mengatakan mangalami kesulitan pupuk, dan saluran irigasi yang sudah rusak. 

Dikesempatan tersebut Bupati Wihaji, untuk masah irigasi akan di bangun sesuai skala prioritas karena keterbatasan anggaran. Maslah kelangkaan pupuk Bupati meminta penggantian disyributor jika seringnya kelangkaan pupuk dan menaikan harga pupuk tidak sesuai dengan produsenya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama