Minum Kopi Trend Gaya Hidup Zaman Now

Pekalongan NewsBupati Batang Wihaji dengan menandatangani akta hasil produk Kopi Robusta Lobang di Wana Wisata Polowono Desa Lobang Kecamatan Limpung
Kabupaten Batang -  Minum kopi sudah menjadi trend gaya hidup, Di era Zaman now, Saat ini untuk mendapatkan secangkir kopi sangatlah mudah, hampir disetiap hotel dan cafe atau kedai tersedia.

Kian tahun untuk penggemar minum kopi makin bertambah, bukan dikalangan kaum adam saja akan tetapi sudah merambah kaum hawa.

Barangkali peluang bisnis inilah yang ditangkap petani kopi Desa Lobang Kecamatan Limpung melihat adanya peningkatan pesanan kopi sehingga melaunching produk Kopi Robusta Lobang.

Launching produk tersebut dilakukan oleh Bupati Batang Wihaji dengan menandatangani akta hasil produk Kopi Robusta Lobang di Wana Wisata Polowono Desa Lobang Kecamatan Limpung, Sabtu (6/1/18).
"Ini menjadi bukti suksesnya visi misi salah satunya one village one product atau satu desa satu produk, saya berharap ini dapat diikuti desa yang lainnya," kata Wihaji.
Ia juga mengatakan bahwa Pemerintah punya kewajiban mendukung promosi kopi Robusta Lobang agar lebih dikenal, serta mendapat pasar di Indonesia maupun mancanegara. Untuk mengenalkan produk kopi robusta Lobang perlu adanya branding. 
"Komunitas maupun penggiat kopi ayo bersama Pemkab untuk membrending kopi lobang," pinta Wihaji
Disampaikan juga oleh Bupati, kopi robusta memiliki pasar yang besar yaitu 80% pasar kopi dunia adalah kopi robusta. Untuk itu, mari kita memanfaatkan peluang yang ada untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia, kita tunjukan bahwa batang memiliki kualitas kopi yang tidak kalah dengan kelas dunia.
"Ayo kita mulai dari lingkungan keluarga untuk minum Kopi Robusta Lobang, dengan begitu nantinya kopi hasil produksi Batang dinikmati semua kalangan dari menengah ke atas sampai masyarakat kalangan menengah kebawah, sehingga kopi dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan untuk petani kopi, konsumen dan penggiat kopi," jelas Wihaji
Saat ini Pemerintah kabupaten Batang lanjutnya, sedang mendorong masyarakat untuk menunjukan potensi lokal yang dimiliki masing masing desa. Tujuannya selain untuk mensejahterakan masyarakat juga untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) kabupaten Batang.

Dalam kesempatan tersebut disampaikan bahwa janji kampanye yang masuk dalam program prioritas sudah terealisasi seperti santunan kematian bagi masyarakat miskin mendapat Rp. 1juta, tunjangan insentif bagi bagi guru Madin, tunjangan operasional untuk RT yang semua itu sudah berjalan.

Penggiat Kopi sekaligus pembina kopi Desa Lobang Weko S mengatakan, Petani kopi Desa Lobang memiliki luasan lahan seluas 1,5 ha dan rencananya akan ditambah lagi lahannya seluas 1,5 ha yang dikelola sebanyak 200 petani kopi.
"Lahan 1 Ha menghasilkan kopi rata-rata 1 ton pertahunnya yang mana panen setahun sekali, dengan dihargai Rp 25 ribu/kg. Sesuai harga tertinggi dunia yakni Rp 25 ribu/kg," ungkapnya.
Untuk lebih meningkatkan kualitas, Petani kopi juga mendapatkan edukasi sehingga kualitas kopi sesuai yang diharapkan konsumen, dan untuk produk kopi meliputi Robusta desa Lobang terdiri dari Klon Tlugusari dan S3.

"Rencananya wanawisata Desa Lobang akan dijadikan tempat edukasi kopi robusta dengan menggandeng komunitas kopi, selain untuk memberikan edukasi bagi petani kopi setempat, dan juga pengunjung wisata," ungkapnya.

Petani Kopi Desa Lobang Paryadi mengatakan, setelah mendapatkan pembinaan dari penggiat kopi ada perbedaan jauh terutama dari segi penjualan dan kualitas kopinya, yang awalnya hanya mampu menjual kopi Robusta seharga Rp 22 ribu/kg sekarang bahkan mencapai Rp 100 ribu /kg.

"Sudah empat tahun lalu saya fokus menggarap kopi Robusta, berkat bimbingan dari komunitas pecinta kopi ada peningkatan baik kualitas maupun kesejahteraan, begitu juga dengan pemasarannya sudah sampai luar daerah seperti Jakarta, Surabaya, Solo dan kota - kota besar lainnya," jelasnya
Paryadi pun berharap kepada pemerintah untuk mendukung dengan perani kopi, karena kami sangat membutuhkan alat-alat yang lebih modern agar petani kopi cepat berkembang.
"Kami masih manual dalam pembuatan bubuk kopi, untuk itu kami sangat membutuhkan bantuan mesin yang modern, agar lebih cepat kami produksi untuk pemenuhan pasar," tandasnya.

Terlihat Kapolsek Limpung Polres Batang AKP Raharja dan Danramil Limpung Kapten Inf. Bardi yang diwakilkan bersama Bhabinkamtibmas dan babinsa setempat turut mendampingi Bupati Batang Wihaji. Nampak pula sejumlah personel Polsek Limpung Polres,Batang mengamankan kegiatan itu.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama