Tradisi Lokal Buka Pintu Air Bendungan Gembiro, Mampu Sedot Ribuan Pengunjung

Pekalongan news
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi meninjau tradisi buka pintu air Bendung Gembiro

Kabupaten Pekalongan
Tradisi membuka pintu air Bendungan Gembiro di Desa Bugur, Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan menjadi hal yang paling ditunggu setiap tanggal 1 November. Ribuan masyarakat tumpah ruah memadati kawasan Bendungan yang sudah ada sejak tahun 1830. 

Bagi masyarakat sekitar, pembukaan pintu Bendungan Gembiro menjadi berkah tersendiri. Selain menumbuhkan ekonomi baru warga setempat, dengan membuka warung dan parkir, masyarakat mengeduk rupiah yang tidak sedikit. Bahkan saat itu ongkos parkir sepeda motor saja melonjak tajam, Rp 5 ribu permotor. 

Juga menjadi adu keberuntungan bagi warga Desa-desa di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Sengkarang, tempat bendungan berdiri. Sebab begitu pintu dibuka, bak air terjun, arus air yang mengalir akan membawa ratusan ribu ikan yang sudah ditebar pada periode sebelumnya, terbawa hingga ke hilir. Saat itulah ribuan warga dengan peralatan tradisional berupa jaring tangan dan jaring jenis sener berjejer di kanan-kiri sepanjang sungai untuk menyerok ikan.

Yang beruntung bisa membawa puluhan kilo ikan berbagai jenis dengan ukuran yang super. Untuk anak-anak masih bisa mendapatkan ikan dengan mengikuti adu ketangkasan menangkap ikan dengan tangan sebanyak-banyakny di saluran irigasi yang sudah dikeringkan airnya.

Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi secara seremoni berkesempatan membuka pintu air Bendungan Gembiro mengatakan, dirinya mengagumi tradisi lokal yang tiap tahun rutin digelar. Dikatakannya, tradisi tersebut tidak hanya menjadi wisata lokal saja namun sangat dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat petani di kawasan sepanjang DAS.
"Bendungan ini mengairi tak kurang dari 996 hektar lahan pertanian di sisi utara Bendung Gembiro," ucap Bupati, Selasa (1/11/16).
Bupati mengungkapkan, tradisi membuka bendungan juga membantu pemerintah untuk selalu mengecek kondisi dasar bendungan dan berbagai fasilitas yang ada termasuk pintu-pintu airnya untuk dilakukan perawatan.

Bupati juga mengatakan, dalam acara ini Bendungan Gembiro seperti diistirahatkan sejenak, dengan menguras isi airnya, mengalirkan lumpur dan sedimen yang mengendap juga sampah serta kotoran akan terbawa arus keluar.
"Hal tersebut akan membawa manfaat untuk memberikan siklus pertanian di sepanjang DAS kali Sengkarang," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala PSDA dan ESDM Kabupaten Pekalongan Bambang Pramukamto menyampaikan, pihaknya sejak bulan April tahun sebelumnya telah menebar benih ikan sebanyak 124 ribu ekor yang nantinya akan dipanen oleh masayarakat saat pintu bendungan dibuka tahun berikutnya.
"Dan untuk meramaikan kegiatan ini, kami juga menggelar Lomba Gogoh Iwak. Hasilnya yang paling banyak atau paling berat timbangannya akan jadi pemenang dan diberikan hadiah yang menarik," terangnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama