Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri didampingi Kepala Dinperindag Propinsi Jawa Tengah, Prijo Anggoro BR menyalami para pemain theater di acara penutupan PBN 2016 semalam |
Selama 6 hari peyelenggaraan Pekan Batik Nusantara 2016, nilai transaksi yang berhasil tercatat menembus angka Rp 6,5 miliar. Angka tersebut berasal dari nilai 2 transaksi yang dibukukan peserta pameran batik di gedung utama dan peserta stand kuliner di luar gedung.
"Angka itu rinciannya, Rp 5,9 miliar dari hasil transaksi pameran dan Rp 600 juta dari hasil transaksi stand kuliner," ungkap Ketua Panitia sekaligus Sekda Kota Pekalongan, Slamet Prihantono, dalam acara penutupan Pekan Batik Nusantara (PBN), Minggu (9/10/16) di Lapangan Jatayu Kota Pekalongan.
Menurut Slamet, angka tersebut yang berhasil dihimpun oleh panitia, sedangkan angka atau nominal yang tidak dihitung adalah mereka yang tidak terlibat secara langsung di kegiatan PBN, seperti para pedagang dadakan yang ada di seputar kawasan budaya Jatayu.
Mereka ini, kata Slamet, terdiri dari para pedagang kaki lima yang berjualan secara mandiri selama penyelenggaraan PBN.
"Termasuk hasil transaksi pameran Gebyar Inovasi di Gedung Bakorwil juga tidak kita hitung," terang Slamet.
Dikatakan Slamet, pameran Gebyar Inovasi juga menjadi bagian dari PBN dan sama-sama menghasilkan transaksi yang lumayan besar.
"Jadi, hasil yang didapat dari PBN 2016 ini melebihi penyelenggaraan PBN tahun 2015, baik dari nilai transaksi maupun dari jumlah pengunjung," jelas Slamet.
Di tempat yang sama, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri yang didaulat menutup acara pameran PBN 2016 memberikan pujian terhadap kesuksesan penyelenggaraan PBN 2016.
Baca Juga :
Baca Juga :
Menkop Buka PBN Kota Pekalongan
"Ini menjadi bukti kalau industri kerajinan rakyat seperti batik bisa terus tumbuh," ucapnya.
Tags:
kota pekalongan